Oleh: ffugm | Februari 25, 2011

FILSAFAT: Tuhan Tak Menciptakan Alam Semesta dalam Waktu 7 Hari 7 Malam

ORANG boleh berpendapat apa saja, asal tidak menyerang pribadi antar-Facebooker. Sebab perbedaan pendapat akan memperkaya kita tentang cara berpikir orang lain. Belum tentu pendapat orang lain salah atau benar. Begitu juga, belum tentu pendapat Anda salah atau benar. Sebab, sesungguhnya kebenaran itu mutlak milik Tuhan.

Ada teman saya berpendapat “Tuhan Menciptakan alam semesta ini dalam waktu 7 hari 7 malam”

Karena teman saya tidak pernah belajar filsafat, maka saya berkata kepadanya:

Konsep ruang dan waktu

Kalau kita bicara alam semesta besera isinya, maka kita ini terikat oleh ruang dan waktu. Apakah ruang itu? Pengertian ruang sangat luas, mulai dari ruang kelas hingga ruang angkasa. Apakah waktu itu? Waktu adalah hari dulu ,kemarin, sekarang, lusa dan yang akan datang.

Apa artinya ruang dan waktu?

Segala hal yang terikat oleh ruang dan waktu berarti pasti ada awal dan akhirnya.

Misalnya:

Manusia lahir, jadi bayi, jadi anak-anak, jadi remaja, jadi dewasa, jadi orang tua, jadi kakek-nenek, kemudian meninggal.

Benarkah Tuhan menciptakan alam semesta ini dalam waktu 7 hari 7 malam?

Tidak! Jika Tuhan menciptakan alam semesta dalam waktu 7 hari 7 malam, maka berarti Tuhan terikat oleh ruang dan waktu. Berarti Tuhan ada awal dan ada akhir. Ini tentu merupakan cara berlogika yang tidak benar.

Logika yang benar

Ketika Tuhan berfirman:”Jadilah” Maka jadilah alam semesta. Tidak dalam hitungan detik, tidak dalam hitungan menit, tidak dalam hitungan jam dan tidak dalam hitungan hari. Ini dari sudut pandang Logika Tuhan.

Kemudian dari sudut Logika Manusia.

Alam semesta berproses. Berarti ada ruang dan waktu. Dan selama ini alam semesta telah berproses selama milyaran tahun. Karena alam semesta terikat oleh ruang dan waktu, berarti ada awal dan akhir. Artinya, suatu saat alam semestapun akan berakhir secara total.

Pertanyaan

Benarkah langit tak terbatas? Apa mungkin langit tak terbatas? Katanya langit itu tujuh lapis? Kalau tujuh lapis apa sesudah itu? Ini Logika Tuhan. Logika Manusia tidak diperkenankan berpikir sejauh itu.

Catatan:

Membandingkan ilmu filsafat dengan ilmu agama

sama dengan membandingkan meja dan kursi

Kata-kata bijak:

Kita boleh berbeda pendapat, tetapi jangan menyerang pribadi.

Hariyanto Imadha

Pecinta Ilmu Filsafat

Ilmu yang mempelajari perilaku pemikiran

 

 

FACEBOOK:

 

 

FILSAFAT: Tuhan Tak Menciptakan Alam Semesta dalam Waktu 7 Hari 7 Malam

 

ORANG boleh berpendapat apa saja, asal tidak menyerang pribadi antar-Facebooker. Sebab perbedaan pendapat akan memperkaya kita tentang cara berpikir orang lain. Belum tentu pendapat orang lain salah atau benar. Begitu juga, belum tentu pendapat Anda salah atau benar. Sebab, sesungguhnya kebenaran itu mutlak milik Tuhan.

 

Ada teman saya berpendapat “Tuhan Menciptakan alam semesta ini dalam waktu 7 hari 7 malam”

 

Karena teman saya tidak pernah belajar filsafat, maka saya berkata kepadanya:

 

Konsep ruang dan waktu

Kalau kita bicara alam semesta besera isinya, maka kita ini terikat oleh ruang dan waktu. Apakah ruang itu? Pengertian ruang sangat luas, mulai dari ruang kelas hingga ruang angkasa. Apakah waktu itu? Waktu adalah hari dulu ,kemrin, sekarang, lusa dan yang akan datang.

 

Apa artinya ruang dan waktu?

Segala hal yang terikat oleh ruang dan waktu berarti pasti ada awal dan akhirnya.

 

Misalnya:

Manusia lahir, jadi bayi, jadi anak-anak, jadi remaja, jadi dewasa, jadi orang tua, jadi kakek-nenek, kemudian meninggal.

 

Benarkah Tuhan menciptakan alam semesta ini dalam waktu 7 hari 7 malam?

Tidak! Jika Tuhan menciptakan alam semesta dalam waktu 7 hari 7 malam, maka berarti Tuhan terikat oleh ruang dan waktu. Berarti Tuhan ada awal dan ada akhir. Ini tentu merupakan cara berlogika yang tidak benar.

 

Logika yang benar

Ketika Tuhan berfirman:”Jadilah” Maka jadilah alam semesta. Tidak dalam hitungan detik, tidak dalam hitungan menit, tidak dalam hitungan jam dan tidak dalam hitungan hari. Ini dari sudut pandang Logika Tuhan.

 

Kemudian dari sudut Logika Manusia.

Alam semesta berproses. Berarti ada ruang dan waktu. Dan selama ini alam semesta telah berproses selama milyaran tahun. Karena alam semesta terikat oleh ruang dan waktu, berarti ada awal dan akhir. Artinya, suatu saat alam semestapun akan berakhir secara total.

 

Pertanyaan

Benarkah langit tak terbatas? Apa mungkin langit tak terbatas? Katanya langit itu tujuh lapis? Kalau tujuh lapis apa sesudah itu? Ini Logika Tuhan. Logika Manusia tidak diperkenankan berpikir sejauh itu.

 

Catatan:

Membandingkan ilmu filsafat dengan ilmu agama

sama dengan membandingkan meja dan kursi

 

Kita boleh berbeda pendapat, tetapi jangan menyerang pribadi.

 

 

Hariyanto Imadha

Pecinta Ilmu Filsafat

Ilmu yang mempelajari perilaku pemikiran

 

 

 

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150210061435297

 

 

 


 

 

 


Kategori